Soppeng – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengadakan kunjungan sekaligus meresmikan 6 screen house di Kabupaten Soppeng. Screen house ini merupakan program terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) guna membangun pertanian modern dan meningkatkan minat kaum milenial di sektor pertanian sehingga produksi sayur-sayuran meningkat dengan kualitas dan kemasan yang bernilai tambah tinggi hingga menembus pasar modern dan ekspor.
Bupati Soppeng H. Andi Kaswadi Razak dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas dukungan Kementan yang menjadikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng tumbuh positif di tengah ancaman dampak pandemi covid 19.
Terbukti, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng menunjukkan tren positif sebesar 2,19 persen dan tidak sombong, ini tertinggi di Sulawesi Selatan dan sumbangan terbesar adalah dari sektor pertanian 2,50 persen di tahun 2020.
Tersebut dikatakan Bupati Soppeng H. Andi Kaswadi Razak saat peresmian screen house drip irrigation, Kelompok Wanita Tani Galimpuae di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Soppeng Sulsel, yang dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Bupati Soppeng IR. Lutfi Halide. MP serta jajaran Eselon I Kementan, Rabu (29/12/2021).
“Karena itu, Kabupaten Soppeng memiliki program peningkatan ketersediaan pangan berbasis revolusi industri 4.0. Upaya ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu pengembangan dan pemanfaatan screen house berbasis teknologi tinggi sebanyak 6 unit di kabupaten Soppeng,” jelasnya.
“Tujuan screen house untuk meningkatkan kemampuan produksi dan menjaga stabilitas pasokan pangan serta mendorong kelancaran distribusi pangan dan mendukung peningkatan ekspor pertanian,” imbuhnya.
Selain itu, Andi Kaswadi menyebutkan pemerintah Kabupaten Soppeng juga memiliki program perlindungan petani. Hal ini didasari karena usaha di sektor pertanian memiliki resiko dan ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir kekeringan serangan hama dan penyakit serta kecelakaan petani.
“Karena itu, berkat bantuan Kementerian Pertanian yang saat ini memberikan solusi terbaik berupa program asuransi usaha tani yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk mendapatkan penggantian dari klaim asuransi,” tuturnya.
“Begitu resiko kecelakaan petani, maka hadir sebuah terobosan kolaborasi dengan BPJS melalui inovasi SUTASOMA (Sistem Perlindungan Petani Soppeng Maju dan Sejahtera,- red). Program ini pertama dilakukan di Sulsel bahkan di Indonesia dalam memberikan perlindungan kepada petani. Asuransi ini betul-betul diprakarsai petani itu sendiri, kita sudah ajarkan petani untuk mandiri sehingga tidak berharap dengan bantuan,” pungkas Andi Kaswadi
Dalam kegiatan ini, Mentan SYL turut didampingi Bupati Soppeng Andi Kaswadi juga melakukan launching SUTASOMA. Sekaligus menyerahkan santunan program Jamsostek untuk 3 orang ahli waris dan penyerahan kartu peserta Jamsostek kepada 3 orang penerima. (A2M)
Tinggalkan Balasan