Jakarta – Gabungan Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kopdar) Muhammad Toha terus mengeluhkan buruknya Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizam Zachman muara baru, jakarta utara. Pasalnya Perum Perikanan Indonesia (Perindo) terkesan cuwek, terbukti beberapa jalan dan blok di kompleks masih tergenang air berwarna hitam, bercampur lumpur, dan berbau.

“Kesalahan pejabat pada umumnya, termasuk di PPS tidak pernah turun ke lapangan,” ungkap ketua Pokdar kantibmas Muhammad Toha pada wartawan Jum”at, 17/12/202I

Salah satu pengusaha sekaligus kelompok peduli lingkungan muara baru, Suhari mengatakan keadaan pelabuhan makin terpuruk semenjak dikelola Perindo dan adanya bangunan cold storage (ruang pendingin red).

“Saarana prasarana, fasilitas umum yang semakin tidak terurus. Setiap bulan, kami dikutip iuran untuk perawatan, tapi pelabuhan ada perhatian. Jalan di dalam pelabuhan hampir seluruhnya amburadul. Tapi sejak Perum Perindo ambil alih dari Koperasi, kinerja semakin bobrok,” ucapnya

Terpisah Ketua Komisi V Sudin menyarankan kepada Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) agar bisa mengambil alih pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Muara Baru, yang kondisinya semerawut dan tidak terawat dari Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Pasalnya pengambilan Alihan pelabuhan perikanan tesebut didasari dengan Undang-undang.

“Jadi kalau jalanan rusak, kemudian pembuangan air ke laut tidak ada, itu tidak ada urusan sama dia. Saran saya, karena ini pelabuhan merupakan tanggung jawab Dirjen Perikanan Tangkap KKP, ambil alih saja kembali sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku,” tegas Sudin

Ketua DPD PDIP Propinsi Lampung mengharapkan agar KKP serius menyikapi persoalan PPS muara baru itu. Dirinya berangapan Perindo belum memiliki tujuanan proses yang baik. Maka dari itu lanjut Sudin, akan sangat memalukan jika menyaksikan kondisi pelabuhan yang masih Corat marut.

“Perindo dan Perinus ini kan sudah digabung. Jangankan dua perusahaan perikanan, 100 perusahaan pun kalau tidak punya visi dan niat baik untuk bekerja bakal wassalam,” tegasnya

Di informasikan pada pukul 10.20 WIB, air masih menggenang di Jalan Hiu Raya. Genangan air itu masih mengenai kantor, gudang, serta toko-toko . Air tampak berwarna hitam, bercampur lumpur, dan berbau.

Beberap kendaraan baik roda dua maupun roda empat tampak memilih berbelok di persimpangan sebelum genangan tersebut. Di sisi jalan tersebut, saluran pembuangan atau got tampak mampat.

Kondisi serupa juga tampak di dua jalan lainnya, yakni jalan udang dan jalan tenggiri. Meski saluran got tampak mengalir, jalanan yang tergenang itu jarang dilalui kendaraan. Halaman pertokoan di Blok B Muara Baru Center (MBC) juga masih tergenang air berwarna hitam. (Rd)