Soppeng – Banjir yang melanda Kabupaten Soppeng menyisakan kesedihan mendalam bagi warga soppeng, terkhusus pemilik dua rumah yang hanyut terbawa arus di Cabbue Kec. Lalabata Soppeng.
“Dilokasi dampak banjir tersebut teryata sedang ada pengerjaan proyek saluran irigasi yang dikerjakan oleh Arlin Sejahtera dengan anggaran Proyek sebesar 26 Milyar, masa kontrak pekerjaan Januari sampai Desember 2021”.
Diduga kuat selain diakibatkan paktor cuaca bencana alam, dugaan lainnya paktor kelalaian dari pihak perusahaan yang telah melakukan Dewatering untuk mengalihkan air sungai tanpa memperhitungkan dampak bencana yang ditimbulkan.
“Menutup mati sungai tersebut, dialihkan ke sungai kecil menuju rumah warga”. (investigasi pewarta dilapangan).
Berhasil ditemui Laupe korban dampak banjir yang rumahnya hanyut terbawa arus mengatakan, pihak perusahan menutup total sungai besar dan mengalihkan air ke sungai kecil, dimana sungai mati tersebut terdapat perkampungan warga Cabbue, inilah yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya banjir, saya jadi korban mi, harta benda dan rumah hanyut terbawa arus air, kata Laupe, Sabtu (11/12/2021).
Saya juga menyanyangkan pihak pekerja proyek sampai sejauh belum datang untuk menjumpai saya meminta maaf atas kejadian ini, mestinya saya dibantu atas kejadian yang telah terjadi sekarang ini, warga lain yang jauh saja dari luar soppeng berkunjung datangi saya, masa pihak kontraktor tidak tidak datang, beber Laupe.
Perlu saya jelaskan, sebelum peristiwa banjir yang menghanyutkan 2 rumah warga di Cabbue, saya sudah merasa ketakutan akan terjadinya banjir, lalu saya sampaikan ke perusahaan pekerja proyek, meminta agar sungai jangan di tutup total. Namun pihak perusahaan tidak menanggapi keluhan saya, akunya Laupe menambahkan.
“Selama pekerjaan dimulai memang tidak pernah dibuka ditutup terus itu sungai, setiap hujan saya sampaikan agar dibuka dan jangan ditutup total, tapi tidak pernah mau perduli, kata Laupe.
“Coba bayangkan sungai besar ditutup, lalu arus air dialihkan ke sungai kecil, ya jelas tidak mampu”, imbuh Laupe
Diakhir, perbincangan Laupe berharap pihak Kontraktor kiranya bertanggung jawab, bantu saya, karna saya ini sudah jadi korban, dan juga saya tidak tau itu proyek kapan selesainya, karena pekerjanya saja sudah tidak ada lagi!.
“Pekerjaan mulai Januari, ini sudah masuk Desember 2021 belum selesai”, pungkas Laupe.
“Untuk informasi banjir yang melanda Kab. Soppeng akibat curah hujan tinggi kemarin telah menghanyutkan dua rumah warga di Cabbue Ke. Lalabata Soppeng” (Haerul S Duga)
Tinggalkan Balasan